Sah-sah saja jika orang beranggapan rumah mungil minimalis termasuk rumah kecil yang sederhana. Disini yang menjadi tolok ukur kenyamanan rumah, entah itu rumah mungil atau rumah mewah tidak terletak pada ukurannya namun lebih pada desain interior dan eksteriornya.
Rumah minimalis yang bentuknya mungil memang memiliki luas bangunan yang terbatas, namun dengan memanfaatkan apa yang dianggap terbatas tersebut justru merupakan kunci dalam menata rumah yang mungil agar menjadi hunian yang nyaman untuk ditempati.
Dengan sendirinya rumah mungil memang menuntut pemilik rumah agar lebih kreatif dalam memanfaatkan keterbatasan luas ruangan untuk kemudian mengkreasikannya menjadi desain yang unik.
Menata Ruang Rumah Minimalis
Rumah mungil minimalis boleh terbatas untuk masalah luas bangunan, namun tak lantas harus minim kreasi. Banyak cara desain yang bisa kita terapkan untuk keindahan rumah mungil, termasuk jenis-jenis furnitur yang perlu diaplikasikan disetiap ruangan.
Untuk menyiasati luas ruang yang terbatas banyak hal yang bisa kita lakukan seperti melebur fungsi dua ruang menjadi satu ruang, menyiasati luas ruangan dengan menggunakan cermin, menggunakan partisi fleksibel, menggunakan furnitur modular, memilih furnitur multifungsi, atau tampilan-tampilan visual lainnya.
Kita tinggal memilih mana yang sesuai dengan selera kita dan tentu saja harus disesuaikan dengan karakter rumah.
Menyatukan Fungsi 2 Ruang
Kebutuhan ruangan dalam rumah mungil umumnya tidak bisa terpenuhi semua. Untuk mengatasi keterbatasan ini biasanya fungsi dua ruang kemudian dilebur menjadi satu ruang sekaligus, misalnya ruang tamu dengan ruang keluarga.
Saat tidak ada tamu ruang tamu bisa dijadikan ruang keluarga. Seluruh penghuni rumah bisa berkumpul didalamnya untuk bersantai, ngobrol, duduk-duduk sambil menonton telvisi.
Partisi Fleksibel
Untuk rumah mungil minimalis, menggabungkan dua ruang menjadi satu atau melakukan aktivitas berbeda dalam satu ruangan merupakan upaya optimalisasi salah satu fungsi ruangan.
Untuk mendukung upaya ini sebaiknya tidak menggunakan sekat massif (misalnya dinding) untuk batas antar ruang. Sekat dinding akan membuat ruangan terasa sesak dan sempit.
Sebagai pengganti sekat dinding kita bisa menggunakan sekat berupa partisi fleksibel misalnya gorden, pintu geser, partisi dari kayu (buffet atau lemari), pintu kaca, atau pintu lipat PVC.
Partisi fleksibel ini selain mampu mengatasi sesaknya ruangan sekaligus juga dimanfaatkan untuk elemen dekorasi.
Furnitur Modular
Menggunakan furnitur modular merupakan alternatif yang cukup efektif untuk mengatasi keterbatasan ruang. Furnitur modular sendiri cenderung lebih fleksibel terhadap kondisi serta dimensi ruang yang berbeda.
Sifat furnitur modular yang fleksibel yang umumnya bisa berdiri sendiri dalam satu kesatuan ataupun secara terpisah membuatnya mampu menyatu dengan furnitur lain dalam satu ruangan.
Hal ini memberi keuntungan tersendiri terutama jika sewaktu-waktu anggota keluarga kita bertambah. Kelebihan furnitur modular salah satunya adalah dapat dibongkar pasang atau dikurangi volumenya.
Cermin untuk Tampilan Visual
Masalah ruang yang sempit pada rumah mungil minimalis sedikit banyak dapat diatasi dengan pemasangan beberapa cermin di ruangan-ruangan tertentu.
Bayangan pada cermin sanggup memberi efek ganda pada obyek dan mirip dengan aslinya sehingga dengan sendirinya dapat mengubah luas imajinasi ruang.
Dan untuk menghasilkan imajinasi yang lebih luas, idealnya kita pasang cermin ukuran besar. Hal ini akan menghasilkan luas ruangan yang seolah menjadi dua kali lipat. Selain penempatan cermin kesan ruangan yang lebih luasa bisa kita dapatkan dengan memajang foto, wallpaper, gambar, atau lukisan bertema alam.
Lukisan dengan tema panorama alam umumnya memberi efek psikologis seperti rasa nyaman dan lega. Hal ini tentu berbeda dengan lukisan bertekstur batu misalnya, yang menghadirkan pandangan terbatas pada penghuni rumah.