Terlepas apapun jenis dan bentuk sebuah rumah, pondasi rumah merupakan elemen yang paling penting pada struktur rumah tersebut.
dengan kata lain, pondasi merupakan struktur bangunan yang memiliki fungsi penting yaitu menahan beban berat seluruh komponan diatasnya. Jadi intinya sebuah bangunan baik itu rumah berukuran mungil hingga gedung-gedung bertingkat, kekuatan utamanya terletak pada pondasinya.
Mengingat kokoh atau rapuhnya sebuah bangunan tergantung pada pondasi, maka pemilihan pondasi sendiri perlu mempertimbangkan besarnya kekuatan konstruksi yang nantinya bertumpu pada pondasi tersebut.
Pertimbangan ini selain untuk memastikan kekuatan pondasi terhadap bangunan diatasnya, sekaligus juga untuk menghemat biaya pembuatan konstruksi pondasi itu sendiri.
Sama halnya dengan desain interior atau eksterior suatu ruangan yang membutuhkan sentuhan dengan menyesuaikan model ruangan, demikian juga dengan pondasi rumah juga harus menyesuaikan dengan bentuk rumah.
Pendek kata, setiap tipe rumah umumnya menggunakan jenis pondasi yang berbeda tergantung ukuran dan struktur rumah yang nantinya akan dibangun.
Jadi dalam hal ini menyesuaikan jenis pondasi dengan karakter rumah perlu dilakukan untuk menjamin kekuatan rumah yang dibangun.
Jenis-jenis Pondasi
Secara umum jenis-jenis pondasi dibagi menjadi dua kelompok yang berbeda yaitu pondasi dalam dan pondasi dangkal. Berikut ini definisi masing-masing jenis pondasi:
Pondasi dalam
- Pondasi dalam biasanya digunakan untuk konstruksi rumah atau bangunan dengan kapasitas beban yang besar, misalnya rumah yang terdiri dari beberapa lantai, tower, menara, apartemen, hotel, dan gedung-gedung bertingkat sejenisnya. Pondasi dalam terbagi menjadi tiga jenis yaitu: Pondasi Tiang Pancang, Pondasi, Bor Pile, dan Pondasi Strous Pile.
Pondasi dangkal
- Pondasi dangkal biasanya digunakan untuk konstruksi rumah yang tidak menggunakan beban yang terlalu besar seperti rumah 1 lantai, ruko, kios, pos jaga, pos polisi, atau bangunan kecil lainnya. Terdapat beberapa jenis pondasi yang termasuk kategori pondasi dangkal yaitu: Pondasi Rollag (pasangan batu bata), Pondasi Umpak (foot plat), Pondasi Terucuk Bambu, Pondasi Pasangan Batu Kali, dan Pondasi Cakar Ayam.
Selain dua jenis pondasi rumah diatas, masih terdapat banyak lagi jenis pondasi hasil inovasi-inovasi baru para arsitek. Tujuan dari pengembangan struktur pondasi ini sebenarnya adalah bentuk usaha untuk melakukan penghematan biaya struktur pondasi, namun selain itu tujuan pengembangan ini adalah untuk mendapatkan struktur pondasi yang lebih kuat untuk mendukung keindahan bentuk bangunan.
Tips Membuat Struktur Pondasi untuk Hasil Terbaik
Untuk mendapatkan struktur pondasi rumah yang baik dan kokoh, dibutuhkan perencanaan sekaligus pelaksanaan melalui tahapan-tahapan tertentu. Dan untuk mendapatkan hasil pondasi terbaik, kita simak tips-nya berikut ini:
- Pertama. Kita harus memastikan kondisi tanah dimana pondasi akan dibuat merupakan tanah yang baik. Jika terdapat partikel-partikel tertentu yang membuat kondisi tanah kurang bagus maka dibutuhkan perbaikan struktur tanah sebelum membuat pondasi di area tersebut.
- Kedua. Rencana pembuatan pondasi harus dilakukan jauh-jauh hari. Hal ini untuk menjaga agar kedepannya tidak terjadi kesalahan sehingga tidak perlu dilakukan bongkar pasang. Selain itu perencanaan yang matang akan menghasilkan pondasi rumah yang kuat serta hemat dari sisi pendanaan.
- Ketiga. Sesuaikan struktur pondasi dengan struktur bangunan yang nantinya akan dibangun.
- Keempat. Pilih material yang baik dan berkualitas. Kualitas material yang digunakan umumnya berpengaruh terhadap kekuatan pondasi rumah nantinya. Untuk itu pilihan material harus selektif mencakup semen, pasir, batu koral, serta material untuk membuat pondasi lainnya.
- Kelima. Tentukan metode kerja yang tepat. Artinya tentukan waktu yang tepat untuk membuat pondasi rumah. Idealnya pondasi rumah dibuat di musim kemarau dimana potensi hujan sangat minim. Hal ini untuk menjaga agar pondasi tetap dalam kondisi kering meskipun sekali waktu butuh siraman air.